Pentingnya Cuci Tangan di Tengah Pandemi Covid-19 (FDS PKH)
FDS PKHPasca diperbolehkan Pertemuan kelompok P2K2 atau FDS PKH, Saya kembali melaksanakan kegian pertemuan Family Development Session (FDS )dengan Ibu-Ibu Penerima Manfaat (KPM). Tentu saja pertemuan ini tetap menggunakan Protokeler Kesehatan sesuai arahan dari Pemerintah atau Gugus Tugas Penanganan Covid-19.
Salah satu protokeler kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah adalah selalu mencuci tangan. Untuk itu pada materi FDS kali ini saya memula idengan Modul Kesehatan dan Gisi untuk Sesi Kesakitan dan Kesehatan Lingkungan.
Saya menjelaskan bagaimana pentingnya cuci tangan menggunakan sabun ditengah pandemi Covid-19. Hal ini bertujuan untuk mencegah masuknya kuman, virus, dan bakteri melalui mulut, hidung, ataupun mata. Karena tanpa sadari, kita secara tak sengaja sering mengusap bagian-bagian tersebut.
WHO menyebutkan bahwa Covid-19 menyebar melalui tetsan atau droplet pernapasan orang yang terinfeksi, sehingga mungkin saja bisa mendapatkan Covid-19.
Kenapa kita harus mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir?
Tangan banyak melakukan hal seperti memegang hewan peliharaan, membersihkan kotoran, menyiapkan makanan, menyusui dan lainnya. Jika tidak dicuci, maka dapat memindahkan kuman penyakit.
Cuci tangan juga harus dilakukan dengan air mengalir dan juga diharuskan menggunakan sabun.
Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir dapat mencegah penyakit diare, infeksi saluran pernapasan atas hingga lebih dari 50%, menurunkan 50% insiden Avian Influensa, hepatitis A, Kecacingan, dan penyakit kulit dan mata.
FDS PKH kali ini di ikuti oleh 7 orang peserta dari 16 peserta untuk kelompok 2 (dua) di desa Kebun Lado Kecamatan Singingi. Hal ini juga menjaga agar anjuran physichal distancing atau membatasi jumlah peserta pertemuan menjadi tidak lebih dari 50% (lima puluh persen) peserta.
Diharapkan setelah mengikuti kegiatan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) kali ini, ibu-ibu Penerima Manfaat bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pesan terakhir pendamping sebelum pertemuan berakhir adalah agar kita semua selalu mengikuti anjuran pemerintah Indonesia untuk tetap bersama-sama mengikuti protokeler kesehatan. hal ini bertujuan agar penyebaran Covid-19 bisa diperlambat dan semakin hari kasus kesembuhan semakin meningkat.