Satire dan Sarkasme ini tidak jauh berbeda, mempunyai karakter bahasa yang sama. Kalau ingin lebih memahami konsep dari Sarkasme atau Satire ini, silakan sering-sering melihat Stand Up Comedy. Komedian (Comika: Sebutan bagi seorang Stand Up Comody) sering menggunakan Satire dan Sarkasme ini, Menyindir keadaan sekitar bahkan diri sendiri.
Dalam suatu kejadian dimana saat kamu punya rencana jalan sama pacar, dan dijanjikan ketemuan jam 19.00 malam, namun pacar kamu datang telat, lalu minta maaf. Apa yang kamu katakan?
“Sayang, nggak masalah kok kamu datang telat, 1 jam 2 jam aku rela nunggu, benar deh.”
Kita ambil contoh:
“saat ini, naik kereta rel listrik di Jakarta sangat nyaman. ada pengamen-pengamen, dan anda tidak perlu kuatir dengan copet! apa itu copet? dompet anda cuma hilang secara ajaib, itu saja kok. dan masih ada pedagang asongan yang kadang dengan ramah berteriak-teriak dekat telinga anda. pokoknya menyenangkan, deh. anda harus mencobanya”
- Naik kereta di Jakarta itu Nyaman dan Menyenangkan, atau
- Naik kereta di Jakarta itu Tidak Nyaman dan Tidak Menyenangkan.
Sarcasm Is A Body’s Natural Defense Against Stupid